Menilik Perkermbangan Teater Modern di Indonesia

Menilik Perkermbangan Teater Modern di Indonesia – Sejarah seni teater bermula saat masih berfungsi sebagai pengiring upacara adat atau keagamaan yang ada pada suatu wilyah tertentu. Seiring berjalannya waktu, fungsi teater mulai bergeser sebagai salah satu hiburan yang melegenda bagi seluruh masyarakat dunia sampai saat ini. Seni teater sendiri memuat adegan yang menunjukkan tentang kisah hidup seseorang dan dipertontonkan langsung kepada khalayak umum dari atas panggung berdasarkah naskah yang dibuat. Guna menghidupkan suasana teater maka pertunjukan pentas juga diiringi dengan berbagai macam gerak tarian dan musik. Tak heran jika pentas seni teater menjadi salah satu pertunjukkan yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta seni.

Sutradara memegang peranan penting dalam pentas teater. Kehadirannya sangat diperlukan dalam pembuatan naskah,pemilihan pemeran, dan pementasan teater. Salah satu tokoh sutradara teater moderen Indonesia yang terkenal adalah Arief C. Noer. Pria kelahiran Cirebon ini selalu dinanti karyanya oleh para penggemar teater karena kemampuannya sebagai sutradara sekaligus penulis naskah skenario memang tidak perlu diragukan lagi. Berbagai pentas drama dan film yang disutradarainya pasti memiliki cerita yang sangat menarik. Bahkan beberapa karyanya juga berhasil menyabet penghargaan bergengsi yakni piala citra dalam kategori film terbaik, sutradara terbaik, dan penulis naskah skenario terbaik.

Bicara soal pemain teater, ada 3 jenis peran yang dimainkan teaterdalam pentas teater yaitu protagonis yang berkelakuan baik (biasanya diperankan oleh tokoh utama), antagonis (memiliki sifat jahat yang biasa diperankan sebagai musuh tokoh utama), dan tirtagonis (peran yang suka berubah sikap dari baik ke jahat atau sebaliknya). Pemeran yang dipilih dalam pentas teater harus memiliki kemampuan akting yang baik dan penuh penghayatan. Terdapat pemeran teater modern Indonesia yang sudah dikenyal banyak orang hingga menjadi bintang film atau sinetron terkenal, salah satunya adalah Teguh Karya. Ya, pria yang memili nama asli Steve Liem Tjoan Hok atau biasa disebut om Steve ini lahir di Pandeglang, Jawa Barat. Sebelum menjadi sutradara dan penulis skenario, beliau banyak menghabiskan waktunya dalam dunia peran teater dan film. Teguh Karya benyak sekali membintangi judul teater dan film seperti Djendral Kantjil (1958), Mak Tjomblang (1960), dan Ponirah Terpidana (1985). Meskipun menjadi pemeran kurang begitu bersinar seperti saat menjadi sutradar dan penulis skenario, tetapi banyak yang mengakui jika akting yang dimainkannya sangat totalitas dan menyentuh hati.

Teguh Karya memang dikenal sebagai pemeran pria terbaik dalam teater modern Indonesia. Sedangkan untuk pemeran wanita yang terkenal di dunia teater modern Indonesia adalah Ratna Sarumpaet. Wanita kelahiran Tapanuli Utara ini terkenal saat pementasan teater drama berbau politik yautu Marsinah Menggugat. Peran tersebut diambilnya sebagai langkah untuk memperjuangkan pengusutan pembunuhan Marsinah yang masih belum menemui titik terang hingga sekarang dan memperjuangkan orang-orang kecil dan marginal pada masa Orde Baru. Hingga saat ini, Ratna masih menjadi aktivis yang memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia.

Kesuksesan pementasan teater memang tidak bisa dipisahkan dari tata panggung yang menarik. Tata panggung yang disesuaikan dengan alur cerita yang pas dapat membuat para penonton terbawa suasana sehingga benar-benar menikmati pentas. Tata panggung sendiri terdiri dari beberapa unsur seperti dekorasi pangung, properti, tata lampu, musik pengiring, dan penata rias. Kombinasi dari beberapa unsur tersebut akan dipadukan dengan kemampuan akting dari para pemain untuk menyajikan pertunjukan teater yang menghibur sesuai dengan cerita yang dimainkan.

Read Also