
Mengenal Unsur Seni Teater Yang Wajib Kamu Ketahui
Seni teater merupakan salah satu jenis seni tertua yang masih eksis hingga saat ini. Meskipun banyak sekali gempuran yang datang dari film maupun sinetron yang disiarkan melalui media elektronik tapi penikmat seni teater tetap akan selalu ada. Seni yang menampilkan pertunjukan drama tentang perilaku kehidupan manusia melalui dialog dan akting serta diramaikan dengan berbagai macam tarian maupun nyanyian secara langsung di atas panggung dan ditonton langsung oleh para penonton akan memberikan efek yang lebih menyentuh. Namun, tahukah kamu apa saja proses yang diperlukan agar seni teater bisa sampai tahap pementasan ?.
Proses awal yang dibutuhkan dalam pementasan teater adalah pemilihan naskah atau skenario yang berisi tentang alur cerita yang ingin pentaskan. Pemilihan naskah teater sebenarnya ditentukan berdasarkan jenis teater yang ingin ditampilkan, mulai dari teater dramatik, musikal, boneka, gerak, puisi dan wayang kulit. Salah satu penulis naskah teater modern terkenal asal Indonesia adalah Willibrodus Surendrea Barawa atau yang dikenal dengan WS Rendra. Beberapa judul teater dramatik terkenal yang menggunakan naskah garapannya antara lain Orang-Orang di Tikungan Jalan, Sekda (1977), dan Mastodon dan Burung Kondor (1972). Selain dikenal sebagai tokoh yang aktif berperan dalam seni drama, beliau juga berkontribusi bagi perkembangan dunia sastra di Indonesia.
Proses yang dilakukan selanjutnya adalah pemilihan pemain teater. Para pemain teater akan meminkan peran tokoh yang ada di dalam alur cerita. Tokoh yang terdapat dalam cerita biasanya terbagi menjadi pemeran utama, protagonis, antagonis, tirtagonis, dan pemain figuran. Pemeran utama memegang peranan penting karena bertindak sebagai tokoh utama dalam alur cerita yang selalu disorot dari awal sampai akhir. Beberapa aktor asal Indonesia yang sering memainkan peran sebagai tokoh utama antara lain Teguh Karya, Jose Rizal Manua, dan masih banyak lagi.
Perbedaan pemain protagonis, antagonis, dan tirtagonis terletak pada kepribadian yang akan dimainkan. Protagoni berkepribadian baik, antagonis berkepribadian buruk, dan tirtagonis yang bisa menjadi baik sekaligus buruk. Sedangkan pemain figuran merupakan pemain tambahan yang bertugas membantu para pemeran inti.
Proses pemilihan naskah dan pemeran dalam sebuah teater tidak bisa lepas dari peran seorang sutradara atau direktor. Tanggung jawab seorang direktur sangatlah besar mulai dari mencari naskah dan pemeran serta mengarahkan dan mempersiapkan para pemain agar bisa memerankankan diri sesuai dengan alur cerita. Bahkan sutradara juga bertanggung jawab mempersiapkan kru yang akan digunakan mulai dari tahap persiapan sampai pementasan. Salah satu sutradara teater terkenal yang berasal dari Indonesia adalah Arifin C. Noer. Beberapa teater yang beliau sutradarai seperti Serangan Fajar (1982) dan Taksi (1990) berhasil meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik.

Sesuai dengan namanya, teater merupakan suatu tempat yang digunakan untuk pertunjukkan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang agar tempat pertunjukan dapat menggambarkan kondisi cerita yang nyata. Proses penataan panggung biasa dilakukan oleh kru sesuai dengan tugas masing-masing. Kru pentas bertugas untuk memperseiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pentas seperti dekorasi panggung, properti pementasan, dan perlengkapan lainnya. Kru properti bertugas untuk mempersiapkan peralatan dan perlengkapan fisik yang dibutuhkan seperti meja, kursi, dan lain-lain Sedangkan kru penataan bertugas sebagai penata panggung, tata rias dan busana pemeran, serta penata cahaya penggung. Melihat banyaknya unsur yang digunakan dalam sebuah seni teater menunjukkan bahwa seni ini sengat membutuhkan kerja sama dan kekompakan dari berbagai pihak.